Ponorogo - Di ruangan berskala 5 kali 5 meter persegi, terlihat seorang lelaki sibuk dengan album foto. Saat didekati, ternyata bukan foto yang ditata, melainkan uang kuno yang ia tata di dalam suatu album.
Pria itu yakni Toyib Nasirudin Nawawi. Toyib mempunyai kegemaran mengoleksi duit kuno. Pria yang dekat diundang Anas ini mengaku hobinya ini telah ia tekuni sejak 2006 lalu. Anas bahkan punya koleksi duit dari tahun 1612.
"Koleksi ini bagi saya investasi, sanggup menciptakan cuan," tutur Anas terhadap wartawan, Minggu (11/7/2021).
Pasalnya, lanjut Anas, lazimnya bagi para pemburu duit kuno, duit lwas ini jadi barang langka dan harganya sanggup mahal.
"Uang yang bergambar Soekarno lazimnya per lembar Rp 1 juta, tergantung keadaan uang, nomor seri dan banyaknya barang, makin sedikit yang punya makin mahal," tandas Anas.
Foto: Charoline Pebrianti |
Menurut Anas, beliau pernah memasarkan duit plano Rp 100 ribu bergambar Soekarno seharga Rp 40 juta padahal Anas memperoleh duit tersebut dari hasil lelang senilai Rp 22 juta. Wow cuan banget kan!
"Uang bergambar Barong juga pernah yang belum diedarkan saya jual Rp 5 juta," imbuh Anas.
Pria 32 tahun ini mengaku permulaan kesengsem mengkoleksi uang kuno alasannya yakni duit simpanan milik ayahnya, ada duit Rp 100 bergambar Jenderal Sudirman. Dari situ beliau menyaksikan keunikan duit kuno.
"Mau tak belikan telah gak laku, karenanya tak koleksi saja. Kan duit antik juga menyimpan sejarah," terang Anas.
Warga Desa Bajang, Kecamatan Mlarak itu menyertakan beliau pun memperbesar koleksi dari Komunitas Numismatik yang berasal dari Surabaya, Jakarta, Probolinggo, Malang, Palembang, dan Bukit Tinggi.
"Uang kertas Dai Nippon tahun 1940 ada, duit koin tahun 1612, 1818 juga ada," terang Anas.
Biasanya, Anas melayani pembeli untuk dijadikan mahar nikah atau mas kawin. Yang jadi incaran duit nilai Rp 1 dan Rp 5.
"Kisaran harga Rp 200 sampai 500 ribu, tergantung keadaan uang," papar Anas.
Tak hanya duit kuno, Anas ternyata juga mengkoleksi duit baru. Namun duit gres miliknya tipe uncut. Uang ini punya akta juga lho.
"Uang ini berseri, uncut namanya atau bersambung, ada sertifikatnya juga. Saya koleksi dari Rp 1.000 sampai Rp 100 ribu," pungkas Anas.
Simak juga 'Warga Tulungagung Temukan Sumur Kuno Diduga Era Majapahit':
[Gambas:Video 20detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar