Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bicara soal apakah Indonesia ingin menjadi suatu negara mempunyai pengaruh atau lemah. Prabowo meyakini opsi secara biasa dikuasai bangsa Indonesia ingin menjadi negara kuat.
"The strong will do what they can, the weak suffer what they must. Pertanyaannya adalah, apakah bangsa Indonesia mau jadi strong, mau jadi kuat, atau mau jadi lemah? Kita mesti jujur, kita mesti baca diri kita. Kita kalau tiba ke dokter, kita periksa darah kita, kita dihentikan marah," kata Prabowo dalam webinar Optimalisasi Industri Pertahanan Dalam Konteks Kepentingan Nasional RI di Abad 21, Jumat (9/7/2021).
Indonesia, kata Prabowo, mesti berkaca pada diri sendiri jikalau ingin mengenali kesanggupan diri sendiri. Hal tersebut dianalogikan Prabowo seumpama investigasi kesehatan ke dokter.
"Kalau kita periksa darah kita sendiri, masa kita murka dengan hasilnya, ini akan menginformasikan terhadap kita bahwa kita ini dalam kondisi tidak kuat, tidak sehat. Kalau tidak kita kuat, kita hadapi bahaya virus lebih singkat kita hancur," ujarnya.
Prabowo meyakini secara biasa dikuasai penduduk Indonesia ingin negaranya menjadi kuat. Untuk menjadi negara kuat, Prabowo menganggap perlu memperkuat pertahanan negara.
"Jelas, opsi aku dan sebagian besar kalian, opsi seorang yang punya budi sehat, opsi bawah umur muda Indonesia, ingin Indonesia kuat," ucapnya.
Indonesia Harus Siap Selalu Diganggu
Menhan Prabowo Subianto juga bicara posisi strategis Indonesia dalam peta dunia. Posisi strategis ini menghasilkan Indonesia menurut Prabowo mesti siap senantiasa diusik oleh pihak lain.
"Tapi, Saudara-saudara, niat baik kita konsentrasi kita untuk membangun kemakmuran senantiasa mengalami gangguan. Kenapa? Karena memang bangsa Indonesia ini, Nusantara kita ini, memang sarat dengan kekayaan. Karena itu, selama ratusan tahun sejarah peradaban manusia, kawasan kita Nusantara kita ini, meskipun dahulu belum jadi satu negara, Nusantara kita senantiasa didatangi, senantiasa diganggu, senantiasa berupaya kekayaan kita dikuasai, bukan kita yang ke Eropa, mereka yang ke sini," kata Prabowo.
"Selalu kita dihadiri oleh kekuatan dari luar Nusantara ini, bisa disebut sepanjang sejarah kekuatan-kekuatan yang tiba ke sini dari mana-mana bisa kita rinci satu-satu ya kan," imbuhnya.
Gangguan yang tiba dari luar Indonesia, menurut Prabowo, terjadi sebelum dan setelah merdeka. Hal itu, menurut Prabowo, berhubungan dengan posisi strategis Indonesia di peta dunia.
"Juga gangguan-gangguan setelah kita merdeka, sebelum merdeka pun, jangan kita lupa, Portugis, Spanyol, Inggris dan seterusnya, jadi kalau kita lihat lingkungan strategis kita, kita senantiasa akan dan senantiasa dalam sejarah diusik dan lingkungan strategis kita menempatkan diri kita, bahwa diri kita mesti siap senantiasa diganggu," ujarnya.
Lihat juga video 'Survei: Eks Pendukung Prabowo di Pilpres Banyak yang Ogah Divaksin':
Tidak ada komentar:
Posting Komentar